Geng motor kembali meresahkan warga DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan. Ini lantaran anggota geng yang mayoritas remaja tersebut mulai tersisir dari dunia pendidikan.
Pengamat sosial dan budaya dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rachmawati mengatakan, para anggota geng motor juga saling menguji kesetiakawanan di antara anggota.
"Solidaritas yang dimaksud ini biasanya remaja-remaja ini seperti tersisih dari pergaulan umum atau bukan menjadi bagian dari sekolah. Misalnya tidak tertampungnya mereka di sekolah, sehingga berkumpul menjadi satu dan membuat geng mereka sendiri," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Minggu 23 November 2014.
Devie menuturkan, berbicara mengenai remaja maka sifatnya pasti sangat labil. Jika sudah berkumpul menjadi satu kesatuan biasanya dalam perkumpulan tersebut akan menguji kesetiaan.
"Jadi sangat rentan jika memang sudah berkumpul sebagai dalam tanda kutip remaja-remaja yang terbuang dan bersatu maka akan timbul banyak persoalan," tuturnya.
Sebelumnya, puluhan pengendara sepeda motor yang diduga komplotan geng motor menyerang warga Jalan Haji Noor, RT08/01, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Akibat serangan tersebut, satu warga RT 08/01 terluka kena sabetan senjata tajam. Korban kini mendapat perawatan di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment