AirAsia mengaku akan mengajukan beberapa hal kepada pemerintah dalam rangka menghadapi Open Sky pada 2015 yang akan datang.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko menjelaskan, satu hal utama yang akan dinegosiasikan olehnya kepada pemerintah yaitu mengenai penerapan bea masuk untuk segala macam spare part pesawat.
"Sekarang ini agaknya untuk definisinya itu tidak hitam putih, tapi abu-abu. Kita inginnya kepastian semua spare part yang terkait pesawat bea masuknya nol," ungkap Sunu di Hotel Kepmpinski, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Sunu juga menjelaskan, industri penerbangan saat ini selalu terintegrasi dengan industri penerbangan negara lain, dengan masih adanya penerapan bea masuk ini dinilai akan mengurangi tingkat daya saing bisnis terkait.
Sementara di kesempatan yang sama Dewan Komisaris AirAsia Indonesia Dharmadi menambahkan, salah satu yang mengakibatkan tingginya harga tiket di beberapa maskapai adalah beban biaya impor spare part tersebut.
Kenapa minta karena negara tetangga memperlakukan yang saman kita berbisnis dengan semua saling interaksi. "Karena ada maintenance centre di Indoensia dengan impor spart part itu dibebankan ke airlines," tegasnya.
Tidak hanya itu, hal lain yang akan dinegosiasikan adalah mengenai pajak bandara yang diterapkan di Indonesia yang dinilai tidak sesuai dengan beberapa bandara internasional yang ada di negara-negara lainnya.
"Tentunya carging di bandara itu yang perlunya kita harus negosiasikan kembali, karena dalam situasi seperti ini kita saling mendukung demi eksis di kancah internasional," pungkas Dharmadi.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment