PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI mencatatkan volume transaksi kartu kredit (KK) sesuai portofolio untuk seluruh jenis kartu hingga Oktober 2014 mencapai Rp800 miliar.
Jumlah tersebut diperoleh dari 87.000 pemegang kartu kredit yang intens memanfaatkan mesin gesek atau Electronic Data Capture (EDC) di sejumlah merchant.
Menurut CEO Region BNI Wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, Jarot Sudarsono, pertumbuhan kartu kredit hingga akhir tahun akan terus membaik, meski Bank Indonesia terus meningkatkan regulasinya terkait pengeluaran kartu kredit bagi nasabah.
BNI memiliki berbagai program yang dapat menggaet nasabah baru kartu kredit mulai dari program co-branding menggandeng perusahaan, BUMN hingga swalayan.
“Kami saat ini menggenjot co-branding dengan sejumlah perusahaan ritel. Di mana dengan menghadirkan program belanja berhadiah yang dikemas lebih seru dan santai,” ujarnya di sela-sela program shopping race yang diselenggarakan di Lottemart Panakkukang, Minggu (23/11/2014).
Jarot mencontohkan, salah satunya dengan mengandeng beberapa swalayan ternama di Makassar, yakni Lotte Mart, Satu Sama, dan Baji Pa'mai. Apalagi selama ini pertumbuhan pengguna dan transaksi kartu kredit masih didominasi ritel khususnya pembelian gadget.
“Kami menargetkan tahun depan bisa digelar hingga 10 kali demi menambah daya tarik bagi pengguna kartu. Itu terkait dengan besarnya kontribusi transaksi kartu kredit di sektor ritel sekitar 90% dan sisanya adalah corporate,” tuturnya.
Jarot menambahkan, khusus di Lotte Mart jumlah pemegang kartu sudah mencapai 23 ribu dengan volume transaksi Rp8 miliar. Untuk itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan kartu kredit pada tahun depan di kisaran 15%-17%.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment