Keamanan sudah menjadi barang mahal di negara ini. Kejahatan jalanan terus menghantui masyarakat, terutama dengan maraknya geng motor yang makin tidak terkendali.
Aparat kepolisian yang seharusnya menjadi tulang punggung keamanan di masyarakat seperti tidak peduli dengan fenomena ini. Polisi seakan membiarkan kejahatan jalanan yang hampir setiap hari terjadi. Polisi terkesan reaktif dan kurang serius mengusut kasus kejahatan yang makin meresahkan masyarakat tersebut.
Kita tahu fenomena geng motor sudah lama terjadi dan sudah banyak yang menjadi korban. Namun, hingga saat ini geng motor malah makin marak dan terus mencari korban tanpa terkendali. Dari fenomena-fenomena tersebut, akhirnya muncul pertanyaan-pertanyaan di benak masyarakat. Ke mana polisi kita saat kejahatan merajalela? Apakah karena korbannya rata-rata masyarakat bawah atau pengendara motor sehingga mereka kurang peduli?
Apakah mereka memang sebenarnya tidak mampu untuk menumpas kejahatan jalanan ini? Atau apakah ada kepentingan-kepentingan tertentu sehingga kejahatan seperti itu sengaja dibiarkan? Kalau rasio jumlah polisi dengan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya menjadi alasan mereka, hal itu jelas bukan jawaban yang bijaksana.
Begitu pula misalnya alasan soal gaji dan dana operasional aparat di lapangan yang menjadi kendala, tentu hal itu juga bukan jawaban yang layak diungkapkan, karena menjaga keamanan adalah menjadi tugas utama para anggota Polri. Tanpa laporan pun, sudah menjadi tugas polisi untuk memberikan rasa aman di masyarakat. Pasalnya, kejahatan-kejahatan yang terjadi sebenarnya sangat bisa diantisipasi, asalkan polisi serius menanganinya.
Misalnya kejadian terakhir di kawasan Pasar Minggu. Kemarin dini hari pukul 01.30 WIB, segerombolan geng motor menyerang warga secara membabi buta dengan senjata tajam. Akibatnya, satu remaja masih kritis. Ini adalah satu saja contoh kasus kejahatan yang sadis di jalanan. Sebelumnya masih banyak kejahatan yang belum terungkap pelakunya. Kejahatan-kejahatan seperti itu seharusnya tidak terjadi jika polisi secara rutin melakukan operasi secara massal pada hari-hari dan jam-jam rawan.
Atau polisi bisa melakukan operasi intelijen untuk menangkapi para pentolan-pentolan geng motor untuk meredam aksi kejahatan mereka. Banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk meredam kejahatan. Polri pasti lebih paham dan mampu melakukannya. Selain diberikan senjata, pemerintah juga memberikan kewenangan penuh kepada Polri mulai menangkap hingga menyidik.
Kewenangan yang begitu besar ini harusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjaga ketenteraman masyarakat. Kalau kejahatan-kejahatan ini masih dibiarkan atau dan tidak ditangani serius dan masif, rasa hormat dan percaya masyarakat akan semakinhilangkepada aparatnya. Akibatnya, masyarakat akanmencari hukum dan keadilan sendiri. Jangan heran, jika banyak kita dengar masyarakat sering kali main hakim sendiri jika menangkap basah pelaku kejahatan.
Tidak sedikit pelaku kejahatan yang dipukuli hingga dibakar hidup-hidup. Fenomena-fenomena ini benar-benar terjadi di masyarakat. Bahkan, di sejumlah tempat, warga berani melawan aparatnya sendiri. Tentu hal ini bukan tanpa sebab. Kalau mereka respect dengan aparatnya, tentu hal-hal itu tidak terjadi. Tentu kita tidak menimpakan masalah kejahatan ini kepada Polri saja. Pengungkapan kasus kejahatan hingga pengadilan tentu melibatkan aparat hukum lain seperti jaksa dan hakim.
Minimnya hukuman yang selama ini diberikan tidak memberikan efek jera. Buktinya, tidak sedikit pelakunya adalah residivis kasus serupa yang sudah berkali-kali masuk-keluar penjara. Ironis bukan? Karena itu, maraknya kejahatan ini harus menjadi perhatian serius khususnya bagi Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan seluruh jajaran. Peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mencegah kejahatan muncul di wilayahnya masing-masing. Kalau memang dinilai mendesak, polisi bisa melibatkan TNI untuk memberantas kejahatan yang sudah makin mengkhawatirkan dan tak terkendali.
Tanpa adanya penegakan hukum yang baik dan tegas, kejahatan akan terus menghantui masyarakat. Ditunggu terobosan Polri untuk menumpas kejahatan jalanan yang makin brutal dan sadis.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment