Ilustrasi ( Taruna AAL saat latihan tempur di Situbondo.foto TNI AL)
Surabaya, miiter.id-Sejumlah veteran perang memberikan pembekalan mengenai nilai-nilai kejuangan kepada para kadet Akademi TNI AL atau AAL di Kampus Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
“Pembekalan ini untuk menyosialisasikan nilai-nilai kejuangan 1945 yang masih relevan dan berguna bagi para taruna sebagai generasi penerus TNI,” kata Gubernur AAL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Guntur ICL, dalam sambutannya.
Ia mengatakan, pembekalan dari para veteran yang terdiri dari Veteran Pejuang 45, Veteran Pembela Kemerdekaan, dan Veteran Seroja itu dimaksudkan sebagai upaya AAL untuk menjadikan kadet-kadet sebagai prajurit pejuang.
“Pembekalan para veteran yang juga senior-senior kita ini adalah untuk berbagi pengalaman mulai zaman perang perjuangan kemerdekaan, perang membela atau mempertahankan kemerdekaan dan perang di Timor Timur,” tuturnya.
Menurut dia, pemaparan para veteran itu penting bagi taruna karena mereka bercerita sesuai situasi dan kondisi ketika itu yang masih bisa diaplikasikan untuk situasi saat ini.
Guntur menyampaikan, nilai-nilai kejuangan yang disampaikan para veteran itu tidak lekang zaman, seperti mengenai nasionalisme, jati diri bangsa, kepahlawanan dan kesetiakawanan.
“Selain itu, juga mengenai sikap rela berkorban dan berjuang tanpa pamrih untuk bangsa dan negara yang semuanya disesuaikan dengan konteks kekinian,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Umum I Legiun Veteran Republik Indonesia, Mayor Jenderal TNI Purnawirawan (Marinir) Sukotjo Cokroatmodjo, mengatakan, memimpin pertempuran dengan dua orang, 200 orang ataupun 20.000 orang prajurit haruslah dengan satu hati dan satu jiwa.
“Itulah seorang komandan yang tangguh dalam pertempuran,” kata pensiunan jenderal Korps Marinir TNI AL berbintang dua itu, di hadapan 99 kadet tingkat II AAL.
Pada pembekalan itu Cokroatmodjo bercerita pengalamannya bertempur di Surabaya hingga Malang bersama almarhum Laksamana TNI (Purnawirawan) Sudomo.
Sementara Mayor Purnawirawan (Marinir) Nurkamid yang veteran operasi Seroja Timor Timur bercerita saat melaksanakan pendaratan di tanah Lorosae dan selama tiga hari mengapung di laut sebelum mencapai daratan.
Pembekalan itu dihadiri Wakil Gubernur AAL, Kolonel (Marinir) RM Trusono, Sekretaris Lembaga AAL, Kolonel (Pelaut) Soetrisno Asmara, dan pejabat utama lain AAL.
Sumber: antara
View the original article here
0 comments:
Post a Comment