Jaringan trafficking kelas atas kembali berhasil dibongkar Unit III Subdit IV Renata Ditreskrimum Polda Jatim. Bahkan jaringan ini diperkirakan lebih besar dari jaringan yang telah ditangkap sebelumnya. Hal ini berdasarkan dari jumlah model yang dijajakan lebih banyak.
Dalam pembongkaran jaringan trafficking di salah satu hotel di Surabaya ini, dua orang berhasil diamankan. Mereka adalah AH, asal Jakarta Selatan yang masih berusia 20 tahun, dia sebagai mucikari. Satu lagi adalah CC, foto model berusia (23) tahun asal Jakarta, korban AH yang dijual ke laki-laki hidung belang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, terbongkarnya kasus ini juga hasil dari pengembangan dari kasus sebelumnya.
Polisi berhasil mengendus adanya transaksi trafficking pada Jumat 27 Juni 2014. Kemudian pada pukul 16.00 WIB polisi berhasil mendapatkan sasaran yang dituju berada di salah satu hotel. Mereka diamankan setelah CC melayani tamu atau pemesan.
“Mereka berhasil kami amankan, AH sebagai germo nya, sedangkan CC adalah model yang dipekerjakan sebagai PSK,” kata Awi.
Awi Setiyono menjelaskan, bahwa AH memasang tarif Rp16 juta untuk sekali kencan bersama CC. Modus yang dijalankan AH untuk memasarkan para model modelnya, sama dengan apa yang dilakukan IN alias Andrew alias IA. Mereka menggunakan jaringan BlackBerry Group dan juga media jejaring sosial seperti Twitter.
“AH memasang foto – foto model itu di media sosial. Jumlahnya cukup banyak, bahkan ada sekitar 30 model yang dipasang. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan IA kemarin, yaitu sekitar 25 model,” katanya.
Untuk masuk ke jaringan AH juga tidak mudah dan bukan sembarang orang. AH cukup selektif dalam memilih para pemesan model-modelnya.
Karena itu, AH tidak langsung mau menerima pesanan, namun setidaknya dia mengetahui terlebih dulu latar belakang para pemesannya itu. AH juga menggunakan orang lain atau perantara untuk menghubungkan dengan pemesan.
Awi menandaskan, tarif untuk berkencan dengan para model AH ini juga berkisar antara Rp15 juta sampai Rp25 juta.
Sementara itu, Kasubid Renata Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Heru Purnomo menambahkan jaringan AH ini berbeda dengan jaringan Andrew alias IA. Mereka punya kelompok sendiri sendiri, dan mereka juga punya model sendiri sendiri.
“Memang pengungkapan ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya (Andrew),” katanya.
Heru menyebutkan, AH lebih mudah kenal dengan para model dan menggaet mereka supaya mau melayani pemesan, sebab AH sendiri seorang model laki-laki. Terlebih lagi, penampilan AH yang sedikit berbeda dengan laki-laki lainnya. “Dia itu agak gimana gitu, seperti gay,” kata Heru Purnomo.
Jaringan pelanggan AH juga lebih luas dibandingkan dengan Andrew alias IA. Hal ini karena terbantu dengan penggunakan jejaring sosial seperti Twitter sehingga lebih mudah dikenal orang luas.
Pelayanan yang diberikan AH tidak hanya antar kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, namun juga kota kota yang lebih kecil lainnya. Bahkan jangkauannya juga sudah mencapai seluruh Indonesia.
Disinggung apakah yang dipekerjakan AH ada dari kalangan artis, Heru mengaku belum tahu betul.
Namun, sambungnya, AH lebih spesifik pada kalangan model, terbukti dari foto yang dipasang di jejaring sosialnya adalah terdiri dari para model ibu kota Jakarta. Heru juga mengaku tidak tahu betul para pelanggan atau pemesan para modelnya.
“Saya tidak tahu, pelanggannya itu pejabat atau apa, namun yang jelas mereka itu orang orang berduit semua. Lha, tarifnya aja segitu, bahkan ada yang Rp25 juta, jelas kan bukan orang kayak kita ini, bisa berapa bulan gaji itu, apalagi wartawan,” katanya yang disambung dengan tawa.
Heru mengaku, masih terus mengembangkan kasus ini, sebab tidak menutup kemungkinan masih ada jaringan lain yang beroperasi.
Dengan pengungkapan ini, maka dalam waktu sepekan Polda Jatim telah berhasil membongkar tiga jaringan trafficking kelas atas. Sebelumnya Polda Jatim mengamankan IN alias Andrew alias IA (24) seorang mucikari asal Surabaya, bersama A (25) model asal Surabaya juga yang dijual IA sebagai pekerja seks dengan tarif Rp15 juta.
Mereka diamankan di sebuah hotel di kawasan Pandegiling Kamis malam 26 Juni sekitar pukul 19.30 WIB.
Andrew menggunakan sarana BlackBerry Group dan jejaring sosial untuk menggait para pelanggan. Setidaknya dia memiliki sekitar 25 orang model yang siap untuk melayani para pemesannya.
Sebelum itu, Polda juga berhasil membongkar jaringan trafficking kalangan mahasiswi dan pelajar. Dua orang yang bertindak sebagai mucikari yaitu NF alias Mami Vhea (22) warga Kedungdoro dan AT (17) warga Sukomanunggal diamankan.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment