Home » » Dua Wanita Kembar Siam India Berbagi Cinta Seorang Priaarvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh

Dua Wanita Kembar Siam India Berbagi Cinta Seorang Priaarvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh

Posted by Master Publishing on Sunday, 7 December 2014

Muhaimin

Dua Wanita Kembar Siam India Berbagi Cinta Seorang Pria

KOLKATA - Dua wanita kembar siam berusia 45 asal India ini sudah menderita bertahun-tahun karena cibiran orang-orang. Dua wanita kembar siam yang dijuluki “Spider Sisters” tersebut akhirnya menemukan kebahagiaan setelah menemukan jodoh mereka.
Jodoh untuk dua kembar siam itu adalah seorang pria yang selama ini menjadi guru untukmereka. Jasimuddin Ahmad, 36, nama guru baik hati itu.
“Itu adalah cinta pada pandangan pertama,” kata Ganga, yang berbagi empat lengan dan tiga kaki dengan adiknya, Yamuna. “Ketika kami bertemu Jasimuddin, kami berdua merasa ini adalah pria yang akan benar-benar mencintai kami Dan dia melakukannya. Dia mengasihi kita langsung dari hati,” ujarnya, seperti dikutip Mirror, semalam (4/7/2014).
Yamuna yang selama ini menderita karena kondisi fisiknya, merasa terobati dengan hadirnya Ahmad. ”Kami sangat senang, karena ia datang ke dalam hidup kita. Kami telah menderita di masa lalu, tapi kami tidak ingin menderita lagi. Kami benar-benar berharap untuk menghabiskan sisa hidup kita dengan dia,” kata Yamuna.
Kembar siam itu berbagi perut, tapi memiliki hati dan ginjal masing-masing secara terpisah. Mereka lahir dari keluarga miskin di dekat Kolkata, Bengal Barat.
Lantaran miskin, orang tua menyerah untuk membiayai perawatan mereka. Akhirnya, mereka ditinggalkan oleh orangtuanya di saat mereka memasuki usia remaja. Mereka yang hidup tanpa bekal pendidikan bertahan hidup dengan bergabung dengan kelompok sirkus.
Mereka mendapatkan upah £25 setiap malam. Pertemuan dengan Ahmad terjadi ketika mereka bekerja pada kelompok sirkus.”Sejak saya bertemu dengan mereka, saya telah mempertimbangkan rasa sakit mereka sebagai rasa sakit saya sendiri. Saya selalu seperti ini, saya selalu memperlakukan masalah orang lain sebagai masalah saya sendiri dan mencoba untuk membuat hal-hal yang lebih baik,” ujar Ahmad.
”Sekarang, setiap malam saya duduk bersama mereka. Kami berbagi makanan di teras dan berbicara tentang kehidupan kita. Saya duduk bersama mereka bersama angin malam dan kami berbagi kegembiraan dan penderitaan kita,” imbuh Ahmad.

(mas)

views: 716x RSS My Yahoo!

View the original article here



Peliculas Online


0 comments:

Post a Comment

.comment-content a {display: none;}