Pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM), harga sembilan kebutuhan bahan pokok (sembako) termasuk cabai di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin meroket.
Kenaikan paling menonjol adalah cabai besar dan cabai kecil seharga Rp70 ribu per kg. Kondisi ini membuat para pedagang kesulitan menjual barangnya.
Hal tersebut seperti terjadi di Pasar Tradisional Impa Impa Sempange, Kecamatan Tanasitolo, Wajo, Sulsel. Di pasar ini, harga cabai naik dari Rp35 ribu menjadi Rp70 ribu per kg.
Kenaikan harga cabai pun diikuti kenaikan harga sembilan bahan pokok lainnya. Seperti gula, minyak, terigu, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.
Fatimah, pedagang cabai di Pasar tersebut, hari ini menjual cabainya seharga Rp70 ribu per kg. Agar dagangannya laku terpaksa menjual dengan memisahkannya dipiring kecil dengan harga Rp10 ribu per piring.
Dia mengaku, sejak pemerintah menaikkan harga BBM menjadi Rp8.500 per liter, dirinya kesulitan menjual barang dagangannya. Para pembeli kurang berminta berbelanja di tempat tersebut.
Kenaikan harga BBM membuat biaya produksi membengkak, biaya produksi semakin besar, dan tarif angkutan naik. Apalagi, untuk cabai pasokan dari petani dari beberapa desa atau kabupaten lain otomatis akan melonjak lantaran biaya angkutan naik semenjak BBM dinaikkan.
Warga setempat berharap, kondisi ini bisa kembali stabil dan harga cabai serta sembako kenaikannya bisa ditekan. Jika kondisi berlanjut, mereka akan terbebani dengan biaya hidup yang membengkak.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment