BAGHDAD - Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi menyatakan, pihaknya hingga saat ini belum melihat adanya kebutuhan untuk menghadirkan pasukan darat asing dalam melakukan perlawan terhadap ISIS.
Melansir Al Arabiya, Sabtu (18/10/2014), pernyataan Abadi tersebut disampaikan, ketika konfrensi pers dalam menanggapi serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan koalisinya terhadap ISIS di wilayah Irak.
“Perang melawan para militan ISIS tidak memerlukan pasukan darat asing (untuk masuk Irak),” ungkap Abadi dalam pernyataannya. Dirinya juga menyatakan setiap negara yang ingin mencoba mengirimkan pasukan darat harus meminta izin dahulu terhadap pemerintah Irak.
“Setiap negara yang ingin mengirimkan pasukan darat, harus membutuhkan persetujuan dari pemerintah dan parlemen terlebih dahulu,” tambahnya. Abadi menyebut lebih suka meminta kepada milisi suku di Irak untuk melawan ISIS, ketimbang meminta bantuan kepada negara lain.
“Kami juga tidak akan meminta pasukan asing untuk campur tangan secara langsung di darat, karena pembebasan Irak sudah berada di tangan pasukan keamanan kami," ucap Abadi. Pernyataan Abadi seakan-akan menutup rapat pintu bagi negara yang ingin turut campur lebih di Irak.
(esn)
views: 492x
View the original article here
0 comments:
Post a Comment