Perawatan rutin mutlak dilakukan PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ), guna meminimalisir gangguan perjalanan kereta api. Bahkan, harus dilakukan up grade teknologi.
"Misalnya sinyal, jalur rel harus dilakukan up grading karena teknologi itu kan ada batas usianya. Artinya, untuk eleman yang seharusnya di up grade ya sebaiknya dilakukan (up grading)," kata Pakar Transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Mohammed Ali Berawi, Rabu (11/6/2014).
Selama ini, kata Ali, KCJ selaku operator commuter line mengaku selalu melakukan perawatan rutin dan berkala. Tapi, gangguan dan kerusakan masih sering terjadi ketika rangkaian sedang melakukan perjalanan.
Sehingga penumpang menduga apakah perawatan yang dilakukan sudah sesuai prosedur atau belum. Menanggapi hal itu, Ali mengatakan, untuk mengatasinya maka harus dilakukan penerapan multi operator. Saat ini, yang berlaku disistem perkeretaapian masih single operator, yaitu PT KCJ.
"Dengan adanya multi operator maka dampaknya adalah kompetisi. Antara satu operator dengan operator lain mau tidak mau harus berkompetisi. Tujuannya untuk memberikan pelayanan terbaik pada pengguna KRL," sarannya.
Alternatif yang bisa dilakukan juga adalah dengan memisahkan antara operator dengan perawatan sarana dan prasarana. "Ada lembaga khusus yang menangani maintenance. Lembaga itu boleh pemerintah, boleh juga swasta," saran dia.
Untuk internal KAI sendiri, Ali menyarankan, agar lebih berinovasi. Misalnya, melakukan peningkatan kapasitas di bidang angkutan barang.
"Bisa dengan mengembangkan kereta ekspedisi atau mengembangkan touris di lahan yang mereka miliki. Sehingga tidak hanya mengandalkan dari penjualan tiket saja," tutupnya.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment