OPEC, yang memasok sekitar 40% minyak mentah dunia, menetapkan untuk mempertahankan target produksi di angka 30 juta barel per hari (bph) dalam pertemuan di Wina, Austria, Rabu (11/6/2014).
Dilansir dari Bloomberg, Menteri Perminyakan Nigeria, Diezani Alison-Madueke menyatakan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak tersebut mempertahankan batas produksi untuk pertemuan kelima berturut-turut.
OPEC memperkirakan permintaan minyak mentah sebesar 30,4 juta bph dalam 6 bulan ke depan. Sementara 12 anggotanya baru memproduksi 29.600.000 bph pada April.
Sebelum pertemuan, negara-negara OPEC mengungkapkan merasa nyaman dengan penawaran dan permintaan pasar minyak global. Batas produksi tidak berubah, beban akan dijatuhkan ke Arab Saudi untuk meningkatkan output dalam memenuhi permintaan yang lebih tinggi di semester kedua.
Menurut Barclays Plc, Societe Generale SA dan Aspek Energy Ltd, hal itu karena gejolak politik menghambat produksi di Libya dan sanksi ekspor terhadap Iran.
"Sebagian besar negara-negara anggota akan sangat nyaman dengan harga. Sementara ketidakpastian atas pasokan di Libya memberikan beberapa ruang bagi negara-negara termasuk Arab Saudi untuk menghasilkan lebih banyak (minyak)," ujar Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital di London.
Sebelumnya, Banda Energi Internasional (IEA), penasihat 29 negara konsumen menyarankan peningkatan produksi guna memenuhi permintaan minyak mentah sebanyak 30,7 juta bph pada semester kedua tahun ini.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment