Laporan Langsung Kontributor KORAN SINDO di Brazil
Harley Ikhsan Senin, 16 Juni 2014 - 11:30 WIB
Kendati bukan pada pertunjukan sebenarnya, bisa di bayangkan bagaimana spektakulernya penampilan Estrela do Amazonas pekan depan.''Yang paling kiri suaranya sangat bagus,''kata seorang turis asal Inggris.
Estrela do Amazonas hanyalah salah satu nama dari daftar panjang yang pernah tampil di Teater Amazonas. Diresmikan 31 desember 1896, kelompok opera asal Italia, La Gioconda tercatat sejarah sebagai grup pertama yang beraksi di sana pada 7 Januari 1897.
Teater Amazonas merupakan lokasi sempurna untuk menggelar acara budaya tersebut. Bergaya renaisance, gedung yang terletak di pusat kota ini mudah dikenali karena tembok merah muda dan kubah, yang terdiri dari 36.000 keramik berwarna, untuk membentuk bendera Brasil.
Bangunan ini bisa berdiri kukuh dan megah setelah menggunakan bahan-bahan terbaik asal Eropa. Genteng atap diimpor dari Alsace (Prancis), tembok besi asal Glasgow (Skotlandia), serta marbel kebanggaan Carrara (Italia).
Setelah berdiri, artis Italia Domenico de Angelis kemudian melukis panel dan langit-langit auditorium Teater Amazonas. Dekorasi lain diselesaikan seniman Brasil Crispin do Amaral.
Pemerintah Manaus dapat membeli bahan bangunan berkualitas dan menyewa seniman terkenal berkat sumber daya alam yang dimiliki. Meledaknya kebutuhan akan karet di abad ke-19 membuat mereka kebanjiran permintaan dan kaya mendadak.
(aww)
View the original article here
0 comments:
Post a Comment