PT Intan Baruprana Finance (IBF) pada 2015 membidik total pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun atau naik 33% dibandingkan target hingga akhir tahun ini sebesar Rp1,15 triliun.
Direktur IBF Samuel Adi Mulia mengatakan, hingga akhir Oktober 2014 perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp900 miliar.
Dia optimis, target saluran pembiayaan hingga akhir tahun ini bisa tercapai.
"Tahun depan kami menargetkan pembiayaan Rp1,3 triliun sampai Rp1,5 triliun. Kami akan menyalurkan pembiayaan baik itu konvensional maupun syariah pada tahun depan," kata Samuel dalam penandatanganan perjanjian pembiayaan antara IBF dan ICD di Ground Level UOB Plaza, ANZ Square, Senin (10/11/2014).
IBF merupakan anak usaha dari PT Intraco Penta Tbk (INTA), perusahaan penyedia solusi peralatan berat di Indonesia.
Perseroan didukung melalui induk usaha yang mempunyai 40 lokasi di Indonesia, untuk menawarkan total solusi pembiayaan secara fleet financing untuk peralatan berat guna industri infrastruktur, kontruksi.
Termasuk, transportasi darat dan air, maupun pertambangan, minyak dan gas, pertanian dan perkebunan dengan skema konvensional maupun syariah dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat (USD).
"Pembiayaan IBF terdiri dari sektor mining dan non mining, untuk unit porsi mining sekitar 46%, sedangkan dari value 53%. Sementara non mining untuk unit 54% dan value 47%," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari saluran pembiayaan skema syariah mempunyai porsi terbesar yaitu 60%. Sedangkan pembiayaan konvensional sebesar 40%.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment